RSS

Welcome to my Blog
Hope you enjoy reading.

Selasa, 08 Mei 2012

maleeeeezzzz???? ga baNgeeeettt,,,,,,!!!!



 


Rasa malas??? heeeem,,,apa ya?,,,oiyaaa males tuh perasaan yang tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini,,,(hahahahaha...kayak muka bagus aja ....).Tidak sedikit orang yang gagal dalam melawan rasa ini, yang notabene adalah perasaan yang kita adakan sendiri ...itu tandanya malas harus di buang jauh jauh tuh,,ke negri antahbrantahjuga bisa,,,heeee,,,,,,. Toh, tidak ada satu orang pun yang bisa membuat kita malas, kecuali,,,
diri kita sendiri yang meng"iya"kannya.
Rasa malas selalu kita abaikan di saat kita menyusun sebuah rencana, padahal perasaan ini selalu muncul di waktu dan tempat yang tidak terduga. Malas itu sebelas duabelas saja dengan rasa ngantuk. Rasa ngantuk otomatis membuat
orang malas, dan sebaliknya rasa malas membuat seseorang dilanda rasa ngantuk. Trus, bagaimana cara menghilangkan rasa malas, berikut adalah tips yang saya ambil berdasarkan pengalaman pribadi;
1.      Biasakan jadi orang yang aktif.
Rasa malas mau tidak mau muncul dengan sendirinya karena memang kita tidak punya kesibukan. ‘Kan malah enak kalau tidak ada kesibukan?’ Begitu kira-kira yang langsung muncul dalam pikiran kita. Tapi, apakah enak menonton dan tidur saja minimal selama satu hari saja tanpa ada kepastian esoknya akan ada kesibukan. Sekiranya mirip pengangguran bagitu? Pasti  tidak kan? Kita pun pasti butuh bergerak, butuh sesuatu yang menyibukkan otak kita agar hati kita kita senang. 
2.      Buat target.
Jika kita mempunyai mimpi yang jelas yang akan kita raih, maka naluri kita akan merasa tidak tenang jika kita tidak melakukan sesuatu untuk membangun mimpi kita itu. Bilapun sudah ada, tapi tetap masih merasa malas, itu berarti target kita belum benar-benar merasuk dalam jiwa kita. Pertanyakan motivasi kita kembali. 
3.      Pola hidup teratur.
Teratur bukan berarti membosankan, malah lebih membosankan lagi kalau hidup kita tidak teratur. Bila kita sempatkan tiap pagi hari berolahraga ringan, makan di saat lapar dan tidak membuat sangat kenyang, dan tidur yang cukup, maka konsentrasi akan datang dengan sendirinya. Tentunya pikiran kita juga harus diarahkan untuk selalu memotivasi diri sendiri, dan itu akan gampang bila raga kita memang sudah diset untuk prima dengan pola hidup teratur.
4.     Berpikir bahwa hari ini adalah hari yang terbaik untuk melakukannya.
Berpikirlah bahwa besok kita akan meninggal dunia, dan tidak ada waktu lagi untuk mengerjakannya.
5.      Ingatlah Orang-orang tersayang yang menumpu hidupnya pada aktivitas kita.
Alias orang-orang yang kita nafkahi setiap harinya. Seperti Istri, Anak atau bagi yang belum menikah seperti saya bisa mengingat Ibu/bapak, adik, dan saudara yang setiap waktunya membutuhkan kita.
6.     Ada pahala dipekerjaan kita.
Yakinkanlah bahwa kegiatan kerja kita adalah salah satu jalan untuk beribadah kepada Sang Pencipta Alam Semesta. Kalau saya selalu mengaharap Ridho dari Allah SWT.
7.     Ada kemudahan setelah kesulitan.
Inilah yang paling saya terapkan untuk menghilangkan rasa malas didunia kerja. Seringkali kita malas karena faktor-faktor yang menimbulkan rasa malas.
8.      Ganti “Kapan Selesainya” dengan “Saya Mulai Sekarang”
Katakan setiap kali bekerja:”Saya mulai sekarang”. Cara pandang ini akan menghindarkan kita dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. Kita membuat sederhana tugas di depan dengan bertindak positif. Fokus kita hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang sama.
9.      Ganti “Saya Harus” dengan “Saya Ingin”
Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa kita tidak harus melakukan pekerjaan yang kita tidak mau. Kita mau mengerjakan tugas karena memang kita ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. Kita selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa kita melakukan apa saja yang kita tidak mau lakukan.
10.  Anda Bukan Manusia Sempurna
Berpikir bahwa harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akan membawa kita dalam kondisi mental tertekan. Mengakibatkan kita mungkin akan malas memulainya. Kita harus bisa menerima bahwa kita pun bisa berbuat salah dan tidak semua harus sempurna. Mulai pekerjaan dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. Berpikir bahwa pekerjaan harus diselesaikan dengan sempurna akan membuat kita memandang pekerjaan tersebut hal yang besar dan rumit.
Kebiasaan malas timbul karena kecenderungan mengaitkan masa depan dengan persepsi negatif. Menunda-nunda pekerjaan pada akhirnya akan mengundang stress karena mau tidak mau satu saat kita harus mengerjakannya. Dan di waktu yang sama kita juga mungkin punya banyak pekerjaan lain. Kebiasaan malas timbul karena kita cenderung mengaitkan masa depan dengan persepsi negatif. Anda menunda-nunda pekerjaan karena cenderung membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan di kantor. Belum lagi berhubungan dengan orang-orang yang Anda tidak sukai, misalnya.

sumber :

Sunarti, Euis. 2004. Mengasuh dengan Hati. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

0 komentar:

Posting Komentar